Jumat, 20 Januari 2012

Eksplorasi Pasir Besi


Investor Australia Siap Eksplorasi Pasir Besi



Investor dari Australia dari perusahaan AKD Limited siap melakukan eksplorasi pasir besi di 1.000 titik lokasi di kawasan pesisir Kulon Progo pada awal Maret. Dengan menggandeng perusahaan pertambangan Yogya Magasa Mining, investor tersebut akan mengambil sampel sebanyak 10 buah dalam setiap titik lokasi.

Kepala Subdinas Pertambangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan (Disperindagkoptamb) Kulon Progo, Sudjarwo, Selasa (21/2) di Wates, mengatakan, kegiatan eksplorasi di lahan seluas 4076,7 hektar itu menelan biaya 1,1 miliar dollar Australia. “Investor itu juga sudah mendapat restu dari Provinsi DIY,” katanya.
Sudjarwo mengungkapkan, setelah ditambang pasir besi itu tidak akan langsung dikirim ke Australia, tetapi harus diolah dulu menjadi bijih besi. Pabrik pengolahannya akan dibangun juga di kawasan pesisir, tepatnya di Desa Karangwuni, Temon. Dengan pabrik pengolahan, sharing keuntungan yang diperoleh pemda juga lebih besar. “Pengolahan bijih besi akan menghasilkan panas, yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga uap,” ujarnya.
Sejauh ini sudah ada empat investor yang melakukan eksplorasi pasir besi. Tiga investor sebelumnya tidak bersedia membangun pabrik di Kulon Progo, sehingga tawaran eksplorasi pun ditolak. Lebih lanjut Sudjarwo menjelaskan, jika hasil eksplorasi menyebutkan potensi pasir besi justru banyak terdapat di lokasi lahan pertanian atau permukiman penduduk, termasuk lokasi transmigrasi, kemungkinan akan ada relokasi penghuni.
“Yang jelas proyek ini tidak mengganggu pembangunan pelabuhan di Glagah,” ucapnya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo, Drs Darto, menyatakan, meskipun melakukan penambangan pasir besi, kegiatan tambang itu juga akan difokuskan untuk mencari kandungan titanium dan vanadium, yang terkandung dalam bijih besi. (ENY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar