Investor Australia Siap Eksplorasi Pasir Besi
Investor dari Australia dari
perusahaan AKD Limited siap melakukan eksplorasi pasir besi di 1.000 titik
lokasi di kawasan pesisir Kulon Progo pada awal Maret. Dengan menggandeng
perusahaan pertambangan Yogya Magasa Mining, investor tersebut akan mengambil
sampel sebanyak 10 buah dalam setiap titik lokasi.
Kepala Subdinas Pertambangan Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan Pertambangan (Disperindagkoptamb) Kulon Progo, Sudjarwo, Selasa
(21/2) di Wates, mengatakan, kegiatan eksplorasi di lahan seluas 4076,7 hektar
itu menelan biaya 1,1 miliar dollar Australia. “Investor itu juga sudah mendapat
restu dari Provinsi DIY,” katanya.
Sudjarwo
mengungkapkan, setelah ditambang pasir besi itu tidak akan langsung dikirim ke
Australia, tetapi harus diolah dulu menjadi bijih besi. Pabrik pengolahannya
akan dibangun juga di kawasan pesisir, tepatnya di Desa Karangwuni, Temon.
Dengan pabrik pengolahan, sharing keuntungan yang diperoleh pemda juga lebih
besar. “Pengolahan bijih besi akan menghasilkan panas, yang akan dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik tenaga uap,” ujarnya.
Sejauh ini
sudah ada empat investor yang melakukan eksplorasi pasir besi. Tiga investor
sebelumnya tidak bersedia membangun pabrik di Kulon Progo, sehingga tawaran
eksplorasi pun ditolak. Lebih lanjut Sudjarwo menjelaskan, jika hasil
eksplorasi menyebutkan potensi pasir besi justru banyak terdapat di lokasi
lahan pertanian atau permukiman penduduk, termasuk lokasi transmigrasi,
kemungkinan akan ada relokasi penghuni.
“Yang jelas
proyek ini tidak mengganggu pembangunan pelabuhan di Glagah,” ucapnya. Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo, Drs Darto,
menyatakan, meskipun melakukan penambangan pasir besi, kegiatan tambang itu
juga akan difokuskan untuk mencari kandungan titanium dan vanadium, yang
terkandung dalam bijih besi. (ENY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar