Potensi pasir besi di Purworejo
Potensi tambang pasir besi di kawasan pantai selatan Purworejo dan sekitarnya, yang diperkirakan kandungan deposit konsentrat pasir besi sebanyak 84 juta ton, kini mulai dilirik investor. Purworejo merupakan bagian dari dataran aluvium Jawa Tengah bagian Selatan, yang dibatasi oleh Pegunungan Serayu Selatan dan Gunung Api Sumbing di sebelah utara, Pegunungan Kulon Progo di timur, Samudra Hindia di selatan dan dataran Kebumen-Banyumas di sebelah barat.
Potensi tambang pasir besi di kawasan pantai selatan Purworejo dan sekitarnya, yang diperkirakan kandungan deposit konsentrat pasir besi sebanyak 84 juta ton, kini mulai dilirik investor. Purworejo merupakan bagian dari dataran aluvium Jawa Tengah bagian Selatan, yang dibatasi oleh Pegunungan Serayu Selatan dan Gunung Api Sumbing di sebelah utara, Pegunungan Kulon Progo di timur, Samudra Hindia di selatan dan dataran Kebumen-Banyumas di sebelah barat.
Dataran Purworejo ini tersusun oleh endapan aluvium yang terutama berasal
dari rombakan batuan gunung api Tersier penyusun Pegunungan Serayu Selatan dan
Pegunungan Kulon Progo, serta Gunung Api Kuarter Sum-bing.
Di bagian utara sebelah timur
endapan rombakan tua membentuk kipas aluvium Purworejo, sedangkan di sebelah
barat membentuk kipas aluvium Kutoarjo. Kedua kipas aluvium itu bersumber dari
sebelah timur laut daerah penelitian.
Dataran Purworejo bagian tengah
terdiri atas endapan aluvium pantai tua yang kemudian ditutupi oleh endapan
aluvium sungai masa kini yang diangkut oleh Kali Wawar di bagian barat, Kali
Jali di bagian tengah, dan Kali Bogowonto di bagian timur.
Dataran Purworejo bagian selatan,
mulai dari Kali Lereng sampai garis pantai sekarang, dibentuk oleh en-dapan
aluvium pantai muda. Diperkirakan sumber daya air tanah di bawah dataran
Purworejo ini sangat melimpah, dan khusus endapan aluvium pantai muda mempunyai
potensi yang tinggi akan bahan tambang pasir besi serta mineral ikutannya.
Belum Tergarap Optimal
Selama ini, potensi pasir besi di
pantai selatan Purworejo yang tergarap baru sebatas on share. Itu pun hanya
ditambang kemudian langsung diekspor atau dikirim ke pabrik semen sebagai bahan
penunjang produksi semen.
Padahal, industri ini didukung
potensi batu bara asal Kalimantan sebagai bahan energi dan reduksi, batu
kapur di Purworejo sebagai bahan pembantu proses, serta pelabuhan Cilacap yang
berpotensi menjadi pelabuhan ekspor.
Bahkan, kebutuhan besi baja hingga
15 tahun ke depan masih tinggi, khususnya permintaan dari Cina.
Untuk mengembangkan industri itu, ia meminta kepada Pemda untuk mempermudah perizinan. Kapabilitas dan profesionalisme perusahaan tambang juga perlu dipertimbangkan, mengingat sektor ini rentan berdampak pada kerusakan lingkungan.
Untuk mengembangkan industri itu, ia meminta kepada Pemda untuk mempermudah perizinan. Kapabilitas dan profesionalisme perusahaan tambang juga perlu dipertimbangkan, mengingat sektor ini rentan berdampak pada kerusakan lingkungan.
Sebenarnya sudah ada rencana lokasi
eksploitasi sepanjang pantai kulonprogo mulai dari kali progo sampai bogowonto
sepanjang 22 km dan lebar 2 km. Perkiraan kedalaman pasir yg akan dikeruk
adalah 10 meter dari permukaan.
Target eksploitasi yang dipatok
adalah 300 juta metrik ton, berdasar jumlah cadangan diperkirakan umur tambang
mencapai 15 tahun. Produksi tahunannya adalah 300.000 ton pasir besi.
Jadi, tinggal tunggu saja kelanjutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar